Paropo Di Tepian Danau Toba

Sebagai salah satu bagian dari keajaiban dunia, Danau Toba memiliki banyak sekali kekayaan unik, mulai dari segi geografis, geologi, budaya, dan sosial. Pemandangan Danau Toba yang kaya akan perbukitan pun terus bermunculan dan hits di media sosial menjadi destinasi objek wisata. 

Seperti halnya Pulau Paropo yang kaya akan perbukitan dan bentuk pulau yang tampak terbelah di tengah air danau jika sedang surut. 

Dikelilingi perbukitan, pegunungan, hutan, dan hamparan daerah pertanian sehingga menciptakan keseimbangan iklim yang alamiah.

Paropo adalah salah satu Desa yang memiliki keindahan alam berada di Kecamatan Silahi Sabungan Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

Desa Paropo kini menjadi salah satu destinasi tujuan wisatawan Indonesia dan mancanegara khususnya warga Sumatera Utara. Perjalanan menuju Paropo dari Kota Medan memakan waktu tempuh 3-5 jam via jalur darat Medan-Brastagi-Dairi.

Letaknya yang strategis di tepian Danau Toba menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang hendak menghabiskan waktu untuk bersantai menikmati keindahan alam. Jika akhir pekan, maka Paropo akan penuh sesak oleh pengunjung yang datang untuk camping atau sekedar mengambil spot untuk foto.

Jika hendak ke Paropo maka pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar 10ribu rupiah saja untuk retribusi parkir kendaraan.

Nantinya pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan Danau Toba dan angin sepoi-sepoi yang akan menemani sepanjang liburan didalamnya.

Selain untuk tempat bercamping, Paropo merupakan lokasi yang pas bagi anda yang memiliki hobby memancing. Tentunya anda harus mempersiapkan alat pancing sendiri dari rumah karena di paropo tidak ada penyewaan alat pancing. Maka bukan hal yang aneh lagi jika nanti anda melihat banyak orang yang memancing disana, khususnya masyarakat setempat.

Menurut masyarakat setempat, pengunjung Paropo mulai meningkat 6 bulan terakhir dikarenakan penyebaran foto maupun video oleh kelompok pecinta alam melalui media social yang disebut menjadi ranukumbolo nya Sumatera Utara ini.

Seiring dengan dijadikannya Danau Toba menjadi salah satu dari sepuluh program pengembangan wisata nasional, pengembangan jalan sedang dalam proses. Sehingga, dari desa ini nantinya akan dapat dilalui menuju Samosir. Program ini berkaitan dengan tujuan untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu taman bumi (Geopark Caldera Toba) oleh UNESCO.

Keindahan danau sudah dapat dinikmati terlebih dahulu saat menuruni jalan di tepi perbukitan. Hamparan danau yang luas dan desa di tepi danau menjadi santapan wisata yang nikmat dan terbilang unik. Tongging sendiri sudah lebih dahulu dikenal di industri pariwisata. Tak jarang, desa ini jadi bagian dari paket jualan wisata para agen perjalanan di Medan.